Senin, 08 Oktober 2012
kartu nelayan
Kartu nelayan??? mungkin kebanyakan nelayan di indonesia belum mengetahui ada kartu nelayan, memang ada kartu nelayan itu...tapi sosialisasi munkin belum menyeluruh ke seluruh indonesia, mungkin begitu beragamnya suku dan budaya di negeri tercinta ini indonesia
alat tangkap pole line
Foto perikanan tangkap
Begitu mengasikkan memanfaatkan sumberdaya laut kita dengan cara memancing ( pole line )
salah satu armada kapal yang tidak menggunakan jaring tapi dengan mata pancing, tetapi tidak menutup kemungkinan pendapatan armada kapal ini lebih baik dari pada armada kapal yang memakai jaring, biasanya kapal yang menggunakan alat tangkap ini mengincar ikan pelagis.
KECOLONGAN LAGI.....
Satu lagi bukti foto sektor perikanan kita kecolongan, kapal menggunakan alat tangkat trol di daerah larangan penggunaan alat tangkap trol..
salah satu di kutip dalam KORAN JAKARTA menyebutkan...JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencabut 57 izin kapal perikanan tangkap eks asing ber-ukuran diatas 30 gross ton. Pencabutan izin diharapkan menertibkan sektor perikanan tangkap.
Potensi yang sangat mengagumkan di sumber daya laut kita, kalo kita dapat menjaga potensi sumberdaya laut kita tidak menutup kemungkinan negara kita di lirik investor, tapi sayang kecurangan dan ilegalitas sudah marak di dalam birokrasi sektor perikanan. Siapa lagi kalo bukan kita yang menjaga dan merubah ke arah yang lebih baik.
MENGENAL JENIS USAHA PERIKANAN TANGKAP
Didalam dunia usaha perikanan dikenal 3 jenis bidang usaha, yaitu usaha perikanan tangkap, usaha perikanan budidaya atau akuakultur serta usaha perikanan pengolahan.
Masing – masing jenis bidang usaha ini mempunyai karakteristik operasional produksi tersendiri yang akan berpengaruh langsung terhadap munculnya berbagai jenis biaya.
Berdasarkan sifatnya, secara umum biaya usaha terdiri dari 3 jenis, yaitu biaya investasi, biaya tetap serta biaya variabel. Berikut ini adalah uraian mengenai bentuk – bentuk pengeluaran yang terdapat diketiga jenis bidang usaha perikanan :
Usaha Perikanan Tangkap
Usaha perikanan tangkap adalah sebuah kegiatan usaha yang berfokus untuk memproduksi ikan dengan cara menangkap ikan yang berasal dari perairan darat (sungai, muara sungai, danau, waduk dan rawa) atau dari perairan laut (pantai dan laut lepas).
Contoh : usaha penangkapan ikan tuna, ikan sarden, ikan bawal laut dan lain – lain. Biaya – biaya yang muncul :
Biaya investasi, meliputi :
- Pengadaan kapal atau perahu.
- Pengadaan mesin – mesin.
- Pengadaan alat tangkap.
- Pengadaan alat bantu penangkapan.
- Pembuatan SIUP.
- Pembuatan Pas Biru.
- Biaya perawatan kapal atau perahu, mesin, alat tangkap serta alat bantu penangkapan.
- Biaya penyusutan.
- Biaya pembelian oli.
- Biaya pembelian BBM.
- Biaya pembelian es batu.
- Biaya perbekalan melaut.
- Biaya retribusi pelelangan ikan hasil tangkapan.
- Biaya sistem bagi hasil.
Usaha perikanan budidaya atau akuakultur adalah sebuah kegiatan usaha yang bertujuan untuk memproduksi ikan dalam sebuah wadah pemeliharaan yang terkontrol serta berorientasikan kepada keuntungan. Contoh : budidaya ikan lele, ikan gurami, ikan nila, ikan patin dan lain – lain. Biaya – biaya yang muncul :
Biaya investasi, meliputi :
- Biaya pengadaan lahan.
- Biaya konstruksi kolam.
- Pengadaan pompa.
- Pengadaan alat bantu penangkapan, seperti jaring.
- Pengadaan genset.
- Pembuatan SIUP.
- Pembuatan Pas Biru.
- Biaya perawatan kolam, pompa serta alat bantu penangkapan.
- Biaya penyusutan.
- Biaya pembelian benih.
- Biaya pembelian pakan.
- Biaya pembelian pupuk.
- Biaya pembelian kapur.
- Biaya pembelian obat – obatan.
- Biaya panen.
Usaha perikanan pengolahan adalah sebuah kegiatan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah yang dimiliki oleh sebuah produk perikanan, baik yang berasal dari bidang usaha perikanan tangkap maupun usaha perikanan budidaya atau akuakultur.
Selain itu, kegiatan usaha ini juga bertujuan untuk mendekatkan produk perikanan ini ke pasar dengan harapan dapat diterima oleh konsumen yang lebih luas. Contoh : pembuatan nugget ikan, bakso ikan dan kerupuk ikan. Biaya – biaya yang muncul :
Biaya investasi, meliputi :
- Biaya pengadaan lahan.
- Biaya konstruksi bangunan.
- Pengadaan alat bantu pengolahan ikan.
- Pembuatan SIUP.
- Biaya perawatan bangunan.
- Upah tenaga kerja tetap.
- Biaya penyusutan.
- Biaya pembelian bahan baku berupa ikan.
- Biaya pembelian minyak.
- Biaya pembelian garam.
- Biaya pembelian air.
- Upah tenaga kerja harian.
Langganan:
Postingan (Atom)